aku tidak tahu apakah tindakan aku kali ini wajar dan adil untuknya.
tapi, aku pasti inilah yang terbaik untukku.
pentingkan diri? biarlah.
selalunya orang lain yang aku utamakan.
ku sanjungkan. ku dahuluikan. ku pentingkan.
hak aku. perasaan aku. harga diriku.
ku biarkan ketepi. bersepah di jalanan.
jadi salahkah jika aku ingin utamakan diriku kali ini?
alasan? ah, persetankan itu semua.
biar apa orang kata. masuk telinga kanan segera keluar telinga kiri.
mulut cabul manusia.
siapa yang berkuasa menutupnya
melainkan sang Pencipta?
peduli apa kalau hatinya terguris
kalau tiada siapa peduli hati ini.
yang sudah berkali-kali dimamah parasit.
parasit yang hanya tahu menumpang
tetapi tidak tahu mengenang budi.
biarkan.
mungkin suatu hari nanti
parasit itu akan berpaling ke arahmu.
meminta. merengek. menagih simpati.
tetapi jangan pernah mengharap
aku akan membuka ruang untuknya lagi.
tapi, aku pasti inilah yang terbaik untukku.
pentingkan diri? biarlah.
selalunya orang lain yang aku utamakan.
ku sanjungkan. ku dahuluikan. ku pentingkan.
hak aku. perasaan aku. harga diriku.
ku biarkan ketepi. bersepah di jalanan.
jadi salahkah jika aku ingin utamakan diriku kali ini?
alasan? ah, persetankan itu semua.
biar apa orang kata. masuk telinga kanan segera keluar telinga kiri.
mulut cabul manusia.
siapa yang berkuasa menutupnya
melainkan sang Pencipta?
peduli apa kalau hatinya terguris
kalau tiada siapa peduli hati ini.
yang sudah berkali-kali dimamah parasit.
parasit yang hanya tahu menumpang
tetapi tidak tahu mengenang budi.
biarkan.
mungkin suatu hari nanti
parasit itu akan berpaling ke arahmu.
meminta. merengek. menagih simpati.
tetapi jangan pernah mengharap
aku akan membuka ruang untuknya lagi.
No comments:
Post a Comment